LSM Asing Masih Bantu Sumbar
Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mencatat sebanyak 211 lembaga Internasional, 20 diantaranya badan SAR dunia, memberikan bantuan tanggap darurat bagi Sumatra Barat pasca bencana gempa 7,9 SR pada 30 September 2009. Saat bencana, PBB dengan cepat menugaskan tim emergency untuk membagikan bahan bantuan dalam mendukung usaha-usaha yang di lakukan pemerintah Indonesia.
Hal itu disampaikan Wakil Koordinat Kemanusiaan PBB, Coco Ushiyama, dalam sambutan pihak PBB (United Nation). Puncak acara di gelar di Istana Gum/bernur sumbar dalam bentuk seminar Internasional dan pengukuhan forum Pengurangan Resiko Bencana (PRB) Sumbar, dihadiri duta besar Australia, Amerika Serikat, Norwegia, dan Jepang serta LSM Internasional
Acara ini untuk mengenang bencana gempa 7,9 SR diikuti tanah longsor yang menyebabkan 1.195 korban meninggal dunia dan kerugian materil mencapai Rp.21 Triliun lebih. “Berbagai upaya dilakukan bersama di Sumbar secara teru menerus pasca gempa telah berdampak tidak ada korban bencana ini yang meninggal karena kelaparan, penyakit, cidera” kata Ushiyama. Keberhasilan itu, menurut tidak lepas dari bantuan komunitas.
Kemanusiaan Internasional
Ia menyebutkan besarnya jumlah lembaga Internasional yang membantu Sumbar melalui kemitraan yang dijalin menjadi peran sangat penting untuk mencapai respon kemanusiaan yang efektif dan efisien. Ushiyama menjelaskan, di bentuk 11 kordinasi antar kelompok (klaster) Internasional membantu Sumbar pada Oktober-November 2009. Pada tahap pemulihan Sumbar, PBB mencatat 75 lembaga Internasional terus bekerja di Sumbar hingga Maret 2010, dan 54 di antaranya masih bekerja hingga saat ini di bidang rehabilitas dan rekonstruksi.
“PBB terus bekerja sama dengan pihak Indonesia untuk memastikan kepemilikan dan keefektifan dalam pemulihan Sumbar pasca gempa kata Coco Ushiyama. Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno, mengucapkan terima kasih atas bantuan para pihak, baik dalam maupun luar negeri, yang membantu Sumbar dalam tahap tanggap darurat dan pemulihan serta rehabilitas dan rekonstruksi.